0
Miliyarder asal Malaysia, Tony Fernandes akhirnya resmi mendapatkan sebagian besar status kepemilikan klub promosi Premier League, Queens Park Rangers (QPR).
Pengusaha yang sukses melejitkan maskapai penerbagan Air Asia itu mengambil alih 66 persen saham QPR dari Bernie Ecclestone dan Flavio Briatore. Sementara itu 33 persen saham sisa QPR masih dimiliki pengusaha kaya asal India, Lakshmi Mittal.
Fernandes (47 tahun) merupakan pengusaha yang sangat menggemari sepak bola, khususnya liga Inggris. Lewat Air Asia ia juga sempat melakukan kerja sama dengan kompetisi paling populer di dunia itu.
“Saya tinggal di Uxbridfge Road selama beberapa tahun, dan besar di daerah itu. Setiap orang tahu saya selalu mengikuti perkembangan West Ham United. Tapi saya juga mengikuti perkembangan QPR,” ujar Fernandes dikutip dari situs resmi QPR. “Rangers merupakan tim pertama yang saya lihat ketika masih kecil di Loftus Road (Kandang QPR)”
“Saya selalu ingin terlibat di sepakbola, dan memiliki klub London seperti QPR. Ini kesempatan yang terlalu bagus untuk dibuang,” tambah lelaki yang juga berpredikat sebagai wakil presiden perusahaan rekaman Warner di wilayah Asia Tenggara itu. “Sungguh menggelitik melihat roda kehidupan berputar. QPR adalah permata mentah, dan saya berharap bisa memberikan kontribusi untuk menjadikan klub ini sebagai permata indah.”
Pria yang juga bos tim F1, Lotus itu mengungkapkan ambisinya untuk membawa kejayaan pada juara divisi Championship musim lalu itu. Namun ia tak mau berjanji terlalu muluk. Salah satu targetnya adalah melakukan pengembngan pemain muda dengan meningkatkan kualitas akademi sepak bola QPR.
"Saya bisa dengan mudah mengatakan kami akan memenangkan Liga Champion dan Premier League, tapi itu bukan gaya saya. Saya tak mau memberi janji muluk."Saya ingin fans bangga atas apa yang kami lakukan, terlibat banyak seperti halnya kami. Fans telah mengeluarkan uang banyak. Karena itu, apa yang kami lakukan, kami ingin membuat fans bangga. Kami akan melakukannya dengan gaya dan penuh integritas.”
“Saya ingin membangun akademi yang bagus. Oleh karena itu akan ada suplai pemain secara konstan. Kami berada di bagian London yang fantastis, dan seharusnya bisa membawa anak-anak di klub ini. ”Aspek ketiga adalah menjalin kerja sama kuat dengan komunitas dan membawa perubahan. Tentu saja ketika Anda masuk ke dunia olahraga Anda ingin menjadi yang terbaik. Namun, semua itu membutuhkan waktu, dan saya lebih memilih membiarkan hasil yang berbicara," tuntasnya.