0
Angka bunuh diri warga Korea Selatan meningkat hingga dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Aksi bunuh diri ini sebagian besar dipicu oleh depresi akibat perekonomian yang tidak kunjung membaik.
Ilustrasi Orang Bunuh Diri di Korsel
Berdasarkan laporan pemerintah Korsel, seperti diberitakan oleh laman Yonhap, Selasa, 6 September 2011, angka bunuh diri di Korsel adalah yang tertinggi di dunia.
Menurut catatan pemerintah, pada tahun 2009, sekitar 42 orang bunuh diri di Korsel setiap harinya. Angka ini lebih besar dua kali lipat dibandingkan 10 tahun yang lalu dan lima kali lipat dibandingkan tahun 1989.
Menurut Kementerian Kesehatan dan kesejahteraan, pada tahun 2009 angka bunuh diri warga usia 10-40 tahun di Korsel mencapai 15.413. Berarti, setiap 100.000 rakyat Korsel, angka kematian akibat bunuh diri mencapai 28,4.
Tingginya angka ini menjadikan bunuh diri sebagai penyebab utama kematian di negara tersebut. Penyebab kedua dan ketiga adalah kecelakaan lalu lintas dan kanker. Menyadari hal ini, pemerintah Korsel mulai mengambil langkah pencegahan.
"Pemerintah akan segera membuka pusat pencegahan bunuh diri di seluruh negeri untuk menurunkan angka bunuh diri, yang kini telah menjadi masalah serius di negara kita," kata juru bicara Kementerian Kesehatan.
Bunuh diri terbanyak terjadi pada warga usia muda hingga remaja. Mereka bahkan menggunakan internet untuk menjaring para peminat bunuh diri melalui sebuah kelompok bunuh diri.
Menurut para ahli, penyebab bunuh diri adalah depresi akibat masalah ekonomi. Alasan ini tetap menjadi penyebab utama, kendati perekonomian Korsel meningkat rata-rata tujuh persen setelah krisis di Asia satu dekade lalu. Namun, perkembangan ekonomi tidak membuat kemajuan pendapatan rakyat dan pemerataan perekonomian.
Sumber : Orang Bunuh Diri di Korsel
Ilustrasi Orang Bunuh Diri di Korsel
Berdasarkan laporan pemerintah Korsel, seperti diberitakan oleh laman Yonhap, Selasa, 6 September 2011, angka bunuh diri di Korsel adalah yang tertinggi di dunia.
Menurut catatan pemerintah, pada tahun 2009, sekitar 42 orang bunuh diri di Korsel setiap harinya. Angka ini lebih besar dua kali lipat dibandingkan 10 tahun yang lalu dan lima kali lipat dibandingkan tahun 1989.
Menurut Kementerian Kesehatan dan kesejahteraan, pada tahun 2009 angka bunuh diri warga usia 10-40 tahun di Korsel mencapai 15.413. Berarti, setiap 100.000 rakyat Korsel, angka kematian akibat bunuh diri mencapai 28,4.
Tingginya angka ini menjadikan bunuh diri sebagai penyebab utama kematian di negara tersebut. Penyebab kedua dan ketiga adalah kecelakaan lalu lintas dan kanker. Menyadari hal ini, pemerintah Korsel mulai mengambil langkah pencegahan.
"Pemerintah akan segera membuka pusat pencegahan bunuh diri di seluruh negeri untuk menurunkan angka bunuh diri, yang kini telah menjadi masalah serius di negara kita," kata juru bicara Kementerian Kesehatan.
Bunuh diri terbanyak terjadi pada warga usia muda hingga remaja. Mereka bahkan menggunakan internet untuk menjaring para peminat bunuh diri melalui sebuah kelompok bunuh diri.
Menurut para ahli, penyebab bunuh diri adalah depresi akibat masalah ekonomi. Alasan ini tetap menjadi penyebab utama, kendati perekonomian Korsel meningkat rata-rata tujuh persen setelah krisis di Asia satu dekade lalu. Namun, perkembangan ekonomi tidak membuat kemajuan pendapatan rakyat dan pemerataan perekonomian.
Sumber : Orang Bunuh Diri di Korsel