0
Kronologi Tragedi SMA 28 Versi Polisi
VIVAnews - Kecelakaan maut kembali terjadi. Kali ini menimpa dua siswi SMA 28 Jakarta sesaat setelah mengikuti kegiatan Sahur On The Road pada Sabtu dini hari, 13 Agustus lalu.
Kejadian bermula saat Lima siswa-siswi SMA 28, yaitu Muhammad Hadi Wibowo, Aisah Siregar, Astrid, Vera Muthia, dan Ratna Ningsih pamit pulang lebih dulu menumpang Toyota Yaris silver yang dikemudikan Wibowo alias Bowo.
"Saat melintas di Warung Buncit Raya, Jakarta Selatan, mobil itu balap-balapan dengan Suzuki Swif. Tak berapa lama kemudian, kecelakaan terjadi di dekat perempatan Republika. Mobil itu menabrak separator busway, terguling dan menabrak pohon yang ada disekitar," ujar Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Imam Sugianto kepada VIVAnews.com, Senin 15 Agustus.
Dijelaskan Imam, setelah mobil terguling, Nur Aisah (16) dan Astrid (16) tewas. Sedangkan Vera Muthia, Ratna Ningsih, dan Muhammad Hadi Wibowo mengalami luka berat. Hingga kini, kata Imam, ketiga korban yang selamat masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit JMC.
Kejadian tersebut, menjadi contoh yang tidak patut untuk ditiru. Kegiatan sahur on the road tidak dipersalahkan, tetapi aksi kebut-kebutan yang menjadi permasalahan yang harus dihindarkan.
Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa mengimbau kepada guru disekolah untuk mengawasi anak didiknya saat akan melakukan kegiatan Sahur On The Road. "Sahur boleh di mana saja, asal tidak melanggar ketertiban dan melanggar aturan. Yang tidak boleh kalau dia kebut-kebutan," jelas Royke.
Dia mengatakan, dari malam pertama Ramadan sampai tanggal 15 Agustus 2011, pihaknya menindak 300 pengemudi yang kebut-kebutan. "Tapi sebagian besar kami banyak mencegah," tambahnya.
Dijelaskan Royke, polisi sudah melakukan pencegahan dengan cara menempatkan anggota di beberapa titik rawan aksi kebut-kebutan. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, dirinya menghimbau ketika melakukan kegiatan sahur di jalan untuk tidak menggangu ketertiban jalan, tidak menggangu kelancaran, dan tetap menjamin keselamatan dirinya dan orang lain.
Sementara itu, kata Royke, untuk mengadakan sahur on the road memang tidak perlu ijin, sebab semua orang berhak mengggunakan jalan, "Tidak ada pengawalan khusus, kami hanya mengawasi saja agar jalan digunakan sesuai ketentuannya," terang Royke. (eh)
http://metro.vivanews.com/news/read/...8-versi-polisi
Twit terakhir Nur Aisah Siregar
Quote:
@nikenekamarth lo dimana ken? Gue lagi dibawa au nih kemana-_- wakakakka |
Quote:
RT @aisahsiregar: Dibawa balapan sama bowo guyssss.. Gue vera acid ratna langsung meleekkkkkkkk :O |
keranda mayat Astrid