0
Kasus kelaparan, kurang gizi, kematian bayi, dan anak-anak kerap terjadi pada beberapa negara di Benua Afrika. Salah satu negara yang selama bertahun-tahun mengalami masalah seperti ini adalah Ethiopia. Negara yang terletak di wilayah Afrika Timur ini memiliki masalah kelaparan pada anak-anak yang berkelanjutan dari tahun ke tahun.
Ethiopia merupakan sebuah negara yang berbentuk Republik. Ibu kota negara ini adalah Addis Abeba. Negara ini memiliki luas wilayah sekitar 1.127.127 km2. Secara geografis, Ethiopia didominasi oleh bentang alam dataran tinggi (plato). Wilayah yang ada umumnya berupa gurun pasir yang membentang luas hingga ke Pantai Laut Merah. Selain itu, karena alam kebanyakan berupa gurun pasir, menyebabkan iklim yang ada menjadi iklim gurun yang keras. Kedua hal ini yang menyebabkan pertanian yang diusahakan di Ethiopia kurang maksimal dan selalu mengalami kegagalan untuk kebutuhan makanan bagi negaranya sendiri.
Jumlah penduduk Ethiopia adalah sekitar 59.690.383 (2003). Pada penduduk sendiri pun terjadi masalah yang kompleks. Sejak tahun 1970-an terus terjai perang saudara yang memperebutkan tahta kekuasaan di Ethiopia. Akibatnya, penduduk Ethiopia banyak yang menjadi korban termasuk anak-anak. Ribuan anak-anak menjadi yatim piatu. Selain itu, masalah kelaparan dan kurang gizi pun membayangi mereka karena kehidupan yang berpindah-pindah untuk menghindari perang menjadikan mereka sering tidak memperoleh makanan.
Kini, saat perang saudara masih terus berkecamuk, anak-anak di Ethiopia terus menjadi korban. Berbagai penyakit terus menyerang mereka seperti busung lapar, diare, dan lain-lain. Kematian pun tidak pernah lepas membayangi mereka